Bismillahirohmanirrohiim..
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Pacaran??? Kata ini tidaklah asing kita dengar dikalangan remaja, baik
di pedesaan apalagi remaja yang hidup diperkotaan. Sebetulnya apa sih
pacaran itu?
Apa betul dalam
agama Isam ada yang namanya pacaran? Pacaran diidentifikasikan sebagai
suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara
laki-laki dengan wanita. Kalau dilihat sepintas dari definisi ini
pacaran adalah hal yang wajar jika dilakukan oleh para remaja. akan
tetapi jika kita merujuk pada Al-Qur’an dan hadist yang merupakan
pedoman bagi kmita ummat Islam, ternyata tidak ada konteks satu
kalimatpun yang menyebutkan atau yang menjelaskan tentang pacaran.
Dalam Islam hanya ada khitbah (tunangan). “Lho tapi khan gak mungkin
kita tunangan kalu kita gak tau tentang calon pasangan kita?” Betul,
betul, betul. Tapi gak seperti itu, sebelum terjadi khitbah, di dalam
Islam dianjurkan untuk berta’aruf (berkenalan) dan itu pun kalau
seandainya kita dah siap untuk menikah. Coba kalau pacaran dulu, dan
kemudian pacar kita itu bukan merupakan jodoh kita yang Allah Subhanahu
Wata'ala takdirkan, padahal kita udah banyak berkorban habis-habisan,
apa gak rugi????
Islam merupakan agama kasih sayang, sangat
gak adil jika kasih sayang itu hanya kita berikan kepada satu orang saja
seperti yang terjadi pada perayaan hari kasih sayang (valentine) yang
sering dirayakan remaja Islam, padahal itu bukan ajaran Islam dan
berasal dari budaya yunani yang notabene nasrani.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”. ( HR.Abu Daawud )
Apa mau kita di bilang orang nasrani??
umat Islam itu bersaudara, seperti yang tertuang dalam Firman Allah Subhanahu Wata'ala
“ sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara “ (QS. Al-Hujarat:10)
Bagaimana kita bersaudara dalam Islam? Caranya? Kita bias saling
bersilaturahmi, dengan silaturahmi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang,
berikutnya saling bertausyiah, jika kita lupa ada yang mengingatkan dan
ketika orang lain lupa kita yang patut mengingatkan. Dan juga saling
mendo’akan diantara kita dengan kebaikan.
Intinya jika kita
akan memberikan kasih sayang bukan hanya kepada satu orang atau kepada
satu kelompok saja, akan tetapi kita harus memberikan kasih sayang kita
kepada seluruh umat Islam di dunia ini. Nah, untuk itu mari kita
menghindari yang namanya pacaran, karena kasih sayang tidak harus di
ungkapkan kepada seseorang saja, melainkan kepada siapa saja. Dan
apabila kita melakukan perbuatan yang melanggar perintah agama sudah
barang tentu kita akan berdosa. Gak kecuali pacaran.
Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan kita untuk menundukan pandangan.
“Katakanlah kepada orang-orang mu’min laki-laki: hendaklah mereka itu
menundukkan sebagian pandangannya dan menjaga kemaluannya; karena yang
demikian itu lebih bersih bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha meneliti
terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. Dan katakanlah kepada orang-orang
mu’min perempuan: hendaknya mereka itu menundukkan sebagian pandangannya
dan menjaga kemaluannya, dan jangan menampak-nampakkan perhiasannya
kecuali apa yang biasa tampak daripadanya, dan hendaknya mereka itu
melabuhkan tudung sampai ke dadanya, dan jangan menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suaminya atau kepada ayahnya atau kepada mertuanya atau
kepada anak-anak laki-lakinya atau kepada anak-anak suaminya, atau
kepada saudaranya atau anak-anak saudara laki-lakinya (keponakan) atau
anak-anak saudara perempuannya atau kepada sesama perempuan atau kepada
hamba sahayanya atau orang-orang yang mengikut (bujang) yang tidak
mempunyai keinginan, yaitu orang laki-laki atau anak yang tidak suka
memperhatikan aurat perempuan dan jangan memukul-mukulkan kakinya supaya
diketahui apa-apa yang mereka rahasiakan dari perhiasannya.” (QS.Al-Nur
30 – 31)
Dalam Sabda Rasulullah salallahu ‘alaihiwassalam : “ Pandangan itu merupakan salah satu panah iblis”
Jangan berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim “ janganlah kamu
pergi berduaan dengan lawan jenis, sebab yang ketiganya adalan syetan”
Perbanyaklah shaum sunnah, hal ini dimaksudkan agar kita dapat menjaga pandangan dan hawa nafsu.
Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana
sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan
sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q. S. Al Isra’ : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya
wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat
teringat si do’i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan
zina.
So….kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak
ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep
aja pacaran itu haram.
Adapun resep nabi yang diriwayatkan
oleh Abdullah bin Mas’ud: “Wahai generasi muda, barang siapa di antara
kalian telah mampu serta berkeinginan menikah maka menikahlah. Karena
sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan
memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka
hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk
melawan gejolak nafsu.”(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga
adalah syaiton. Seperti sabda nabi: “Janganlah seorang laki-laki dan
wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya,
janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali
disertai dengan mahramnya.” (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan
untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak
merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya.” (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: “Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan
memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat
matamu.”(HR. Thabrany, tapi entah apa derajat hadistnya).
Yang
perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA’ (ketentuan) Allah, dimana
manusia ngga’ punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat
berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam.
Tercantum dalam Al Qur’an:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).”
UU tentang Pacaran :
1. Orang yang sedang pacaran tidak mungkin menundukan pandangannya terhadap kekasihnya.
2. Orang yang sedang pacaran tidak akan bisa menjaga hijab.
3. Orang yang sedang pacaran biasanya sering berdua-duaan dengan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di luar rumah.
4. Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya.
5. Pacaran identik dengan saling menyentuh antara laki-laki dengan wanita, meskipun itu hanya jabat tangan.
6. Orang yang sedang pacaran, bisa dipastikan selalu membayangkan orang
yang dicintainya. Dalam kamus pacaran, hal-hal diatas sering dilakukan,
padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkan pacaran, lalu bagaimana
kalau semuanya? Jadi , keharaman pacaran lebih jelas dari pada matahari
di siang bolong. Namun begitu masih ada yang berusaha menolaknya
walaupun dengan dalil yang sangat rapuh, serapuh rumah laba-laba,
hahaha, jadi Kita Sepakat kan Pacaran Itu gak Boleh....
coba tanyakan dalam hatimu semua...
lebih besar mana antara manfaat dan madhorotnya...
yang jelas pacaran itu menyakitkan..
kita sudah berkorban jiwa raga,harta dan seneng-seneng duluan blm tentu dia jodoh kita,
sobatku yang di rahmati Alloh...
jika memang sudah terlanjur pacaran segera menikah saja..
malah dapat pahala kan,pacaran setelah menikah..
tetapi jika belum siap gak usah pacaran..
Buanglah Pacarmu Pada Tempatnya!!!
"Engkau penuhi keinginan hatimu yang bergelora
Dengan bersama kekasihmu, bila ia rela
Jika engkau lakukan itu dalam kehalalan, berbahagialah
Engkau dapatkan kasih sayang dan kerelaan
Jika engkau lakukan itu dalam keharaman
Sungguh itu adzab, yang menghinakan dan yang menyengsarakan''
Hati-hatilah dengan zina. Di awal zina, selalu penuh rasa khawatir. Ujung-ujungnya akan penuh penyesalan.
True love tentu saja dibuktikan dengan cara yang benar.
True love bukan ditempuh dengan cara yang Allah haramkan.
Islam memiliki jalan tersendiri sehingga tidak membuat terjerumus dalam
zina. Segala jalan menuju zina dengan berdua-duaan baik yang langsung
tatap muka atau sekedar sms-an, janji ketemuan (nge-date), menatap wajah
wanita yang bukan mahrom dan berjabat tangan itu semua terlarang karena
termasuk dalam keumuman larangan Allah,
Mulai saat ini, Anda
silakan memilih, mau menempuh jalan selamat ataukah jalan yang awalnya
barangkali happy namun akan didapati ujung yang penuh penyesalan.
Silakan Anda menaruh pilihan.
Nah, setelah tahu bahwa dalam
Islam gak ada pacaran, cobalah untuk membatasi dalam hal itu. Jangankan
berpacaran, untuk mendekatinya saja kita sudah dilarang. jika kita
tidak bisa menjaga pandangan dari yang tidak halal berarti kita sudah
zina mata. Begitupun dengan pendengaran, pembicaraan, hati, bila tidak
kita jaga dari perbuatan yang mendekati zina, berarti kita sudah
berzina.
Na’udzubillaahi min dzalik.
Wallahu A’lam bish-Showab
Semoga bermanfaat buat kita semua dan jika ada yang salah tolong di koreksi..
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. By M.I al-abror
Tidak ada komentar:
Posting Komentar