Jumat, 02 Maret 2012

Pacaran???

Bismillahirohmanirrohiim..
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Pacaran??? Kata ini tidaklah asing kita dengar dikalangan remaja, baik di pedesaan apalagi remaja yang hidup diperkotaan. Sebetulnya apa sih pacaran itu?

Apa betul dalam agama Isam ada yang namanya pacaran? Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara laki-laki dengan wanita. Kalau dilihat sepintas dari definisi ini pacaran adalah hal yang wajar jika dilakukan oleh para remaja. akan tetapi jika kita merujuk pada Al-Qur’an dan hadist yang merupakan pedoman bagi kmita ummat Islam, ternyata tidak ada konteks satu kalimatpun yang menyebutkan atau yang menjelaskan tentang pacaran.

Dalam Islam hanya ada khitbah (tunangan). “Lho tapi khan gak mungkin kita tunangan kalu kita gak tau tentang calon pasangan kita?” Betul, betul, betul. Tapi gak seperti itu, sebelum terjadi khitbah, di dalam Islam dianjurkan untuk berta’aruf (berkenalan) dan itu pun kalau seandainya kita dah siap untuk menikah. Coba kalau pacaran dulu, dan kemudian pacar kita itu bukan merupakan jodoh kita yang Allah Subhanahu Wata'ala takdirkan, padahal kita udah banyak berkorban habis-habisan, apa gak rugi????

Islam merupakan agama kasih sayang, sangat gak adil jika kasih sayang itu hanya kita berikan kepada satu orang saja seperti yang terjadi pada perayaan hari kasih sayang (valentine) yang sering dirayakan remaja Islam, padahal itu bukan ajaran Islam dan berasal dari budaya yunani yang notabene nasrani.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”. ( HR.Abu Daawud )

Apa mau kita di bilang orang nasrani??

umat Islam itu bersaudara, seperti yang tertuang dalam Firman Allah Subhanahu Wata'ala
“ sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara “ (QS. Al-Hujarat:10)

Bagaimana kita bersaudara dalam Islam? Caranya? Kita bias saling bersilaturahmi, dengan silaturahmi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang, berikutnya saling bertausyiah, jika kita lupa ada yang mengingatkan dan ketika orang lain lupa kita yang patut mengingatkan. Dan juga saling mendo’akan diantara kita dengan kebaikan.

Intinya jika kita akan memberikan kasih sayang bukan hanya kepada satu orang atau kepada satu kelompok saja, akan tetapi kita harus memberikan kasih sayang kita kepada seluruh umat Islam di dunia ini. Nah, untuk itu mari kita menghindari yang namanya pacaran, karena kasih sayang tidak harus di ungkapkan kepada seseorang saja, melainkan kepada siapa saja. Dan apabila kita melakukan perbuatan yang melanggar perintah agama sudah barang tentu kita akan berdosa. Gak kecuali pacaran.
Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan kita untuk menundukan pandangan.

“Katakanlah kepada orang-orang mu’min laki-laki: hendaklah mereka itu menundukkan sebagian pandangannya dan menjaga kemaluannya; karena yang demikian itu lebih bersih bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha meneliti terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. Dan katakanlah kepada orang-orang mu’min perempuan: hendaknya mereka itu menundukkan sebagian pandangannya dan menjaga kemaluannya, dan jangan menampak-nampakkan perhiasannya kecuali apa yang biasa tampak daripadanya, dan hendaknya mereka itu melabuhkan tudung sampai ke dadanya, dan jangan menampakkan perhiasannya kecuali kepada suaminya atau kepada ayahnya atau kepada mertuanya atau kepada anak-anak laki-lakinya atau kepada anak-anak suaminya, atau kepada saudaranya atau anak-anak saudara laki-lakinya (keponakan) atau anak-anak saudara perempuannya atau kepada sesama perempuan atau kepada hamba sahayanya atau orang-orang yang mengikut (bujang) yang tidak mempunyai keinginan, yaitu orang laki-laki atau anak yang tidak suka memperhatikan aurat perempuan dan jangan memukul-mukulkan kakinya supaya diketahui apa-apa yang mereka rahasiakan dari perhiasannya.” (QS.Al-Nur 30 – 31)

Dalam Sabda Rasulullah salallahu ‘alaihiwassalam : “ Pandangan itu merupakan salah satu panah iblis”
Jangan berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim “ janganlah kamu pergi berduaan dengan lawan jenis, sebab yang ketiganya adalan syetan”
Perbanyaklah shaum sunnah, hal ini dimaksudkan agar kita dapat menjaga pandangan dan hawa nafsu.

Pacaran dalam perspektif islam

In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q. S. Al Isra’ : 32)

Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do’i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina.

So….kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud: “Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan menikah maka menikahlah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.”(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya.” (HR. Imam Bukhari Muslim).

Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya.” (Q. S. An Nuur : 31).

Dan juga sabda Nabi: “Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu.”(HR. Thabrany, tapi entah apa derajat hadistnya).

Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA’ (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga’ punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam.

Tercantum dalam Al Qur’an:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).”

UU tentang Pacaran :
1. Orang yang sedang pacaran tidak mungkin menundukan pandangannya terhadap kekasihnya.
2. Orang yang sedang pacaran tidak akan bisa menjaga hijab.
3. Orang yang sedang pacaran biasanya sering berdua-duaan dengan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di luar rumah.
4. Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya.
5. Pacaran identik dengan saling menyentuh antara laki-laki dengan wanita, meskipun itu hanya jabat tangan.
6. Orang yang sedang pacaran, bisa dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya. Dalam kamus pacaran, hal-hal diatas sering dilakukan, padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkan pacaran, lalu bagaimana kalau semuanya? Jadi , keharaman pacaran lebih jelas dari pada matahari di siang bolong. Namun begitu masih ada yang berusaha menolaknya walaupun dengan dalil yang sangat rapuh, serapuh rumah laba-laba, hahaha, jadi Kita Sepakat kan Pacaran Itu gak Boleh....
coba tanyakan dalam hatimu semua...
lebih besar mana antara manfaat dan madhorotnya...
yang jelas pacaran itu menyakitkan..
kita sudah berkorban jiwa raga,harta dan seneng-seneng duluan blm tentu dia jodoh kita,
sobatku yang di rahmati Alloh...
jika memang sudah terlanjur pacaran segera menikah saja..
malah dapat pahala kan,pacaran setelah menikah..
tetapi jika belum siap gak usah pacaran..
Buanglah Pacarmu Pada Tempatnya!!!

"Engkau penuhi keinginan hatimu yang bergelora
Dengan bersama kekasihmu, bila ia rela
Jika engkau lakukan itu dalam kehalalan, berbahagialah
Engkau dapatkan kasih sayang dan kerelaan
Jika engkau lakukan itu dalam keharaman
Sungguh itu adzab, yang menghinakan dan yang menyengsarakan''

Hati-hatilah dengan zina. Di awal zina, selalu penuh rasa khawatir. Ujung-ujungnya akan penuh penyesalan.
True love tentu saja dibuktikan dengan cara yang benar.
True love bukan ditempuh dengan cara yang Allah haramkan.
Islam memiliki jalan tersendiri sehingga tidak membuat terjerumus dalam zina. Segala jalan menuju zina dengan berdua-duaan baik yang langsung tatap muka atau sekedar sms-an, janji ketemuan (nge-date), menatap wajah wanita yang bukan mahrom dan berjabat tangan itu semua terlarang karena termasuk dalam keumuman larangan Allah,

Mulai saat ini, Anda silakan memilih, mau menempuh jalan selamat ataukah jalan yang awalnya barangkali happy namun akan didapati ujung yang penuh penyesalan. Silakan Anda menaruh pilihan.

Nah, setelah tahu bahwa dalam Islam gak ada pacaran, cobalah untuk membatasi dalam hal itu. Jangankan berpacaran, untuk mendekatinya saja kita sudah dilarang. jika kita tidak bisa menjaga pandangan dari yang tidak halal berarti kita sudah zina mata. Begitupun dengan pendengaran, pembicaraan, hati, bila tidak kita jaga dari perbuatan yang mendekati zina, berarti kita sudah berzina.

Na’udzubillaahi min dzalik.
Wallahu A’lam bish-Showab

Semoga bermanfaat buat kita semua dan jika ada yang salah tolong di koreksi..
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. By M.I al-abror

Tidak ada komentar:

Posting Komentar