Sabtu, 20 April 2013

tugas ilmu alamiah dasar tapi masih acak2 an



1.      Definisi IPA
Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut arti per-katanya yaitu ilmu, pengetahuan dan alam. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dari dua pengertian tersebut dapat digabungkan yaitu IPA sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini. ( Soekarno, 1973;1).
IPA adalah body of knowledge. IPA adalah suatu cabang pengetahuan yang mengangkat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum. IPA merupakan pengetahuan yang didapat dengan jalan study dan praktik. IPA juga dapat diartikan sebagai suatu cabang study yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta terutama dengan disusunnya hukum umum dengan induksi dan hipotesis. (Subiyanto,1998: 2).
Definisi lain tentang IPA yang lengkap diberikan oleh Collete (1994:30), science should be viewed as a way of thinking in the pursuit of understanding nature, asa way of investigating claims about phenomenon and as body of knowledge that has resulted from inquiry. (Ilmu Pengetahuan Alam harus dipandang secara berfikir dalam pencarian tentang pengertian rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan ).
Berdasarkan pemahaman dari beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa IPA merupakan kerangka dari ilmu pengetahuan  yang mempelajari tentang alam serta sebab akibat dari kejadian alam untuk menunjukan hukum-hukum IPA itu sendiri yang didapat dengan studi dan praktik.
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
 
B.     Peranan IPA dan Teknologinya dalam Memenuhi Kebutuhan Manusia
IPA dana teknologi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya mempunyai hubungan yang erat satu sama lain dimana IPA sebagai sebuah ilmu yang dapat menimbulkan hal-hal baru berupa teknologi berdasarkan hasil kerja keras para scientist dalam meneliti dan menganalisa sebuah ilmu. Hasilnya sangat  berperan bagi kehidupan manusia dalam melangsungkan kehidupannya
Penemuan teknologi akibat penelitian IPA tlah membawa manusia meninggalkan kehidupan traditional yang kolot. Teknologi yang telah mengikat manusia seakan seperti hama yang terus mengikuti kemanapun kehidupan manusia. Teknologi tidak akan pernah punah dan terus berkembang sampai dunia ini berakhir.
1.      Materi dan energi
a.       Materi
Seperi yang siketahui, alam ini merupakan materi dan energi, jadi sasaran IPA itu adalah alam semesta dengan segala isinya. Ilmu Fisika memandang kesemuanya itu sebagai Materi dan Energi. Yang dimaksud Materi atau zat dalam Fisika adalah, apa saja yang menempati suatu ruangan (Ali dan Rahma,2009: 84). Contohnya yaitu meja, kursi,gunung, awan, udara (walaupun tidak tampak). Materi dapat berwujut padat, cair, dan gas.
b.      Energi
Adapun energi adalah sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain (Ali dan Rahma, 3009: 84). Energi itu dapat berbagai-bagi bentuknya. Energi dapat berbentuk panas, gerak, cahaya, tenaga kimia, tenaga ataom dan sebagainya. Disamping itu energi dapat berubah bentuk.
Energi dalam bentuk panas misalnya, dapat berubah dalam bentuk lain, misalnya berbentuk energi mekanik. Perubahan ini terjadi misalnya dengan mengubah air menjadi uap. Kemudian uap panas dapat menekan baling-baling suatu turbin sehingga turbin itu bergerak. Gerak turbin itu dapat digunakan berbagai macam keperluan. Energi mekanik juga dapat berubah bentuk menjadi energi lain, misalnya energi listrik; dengan gerakannya energi mekanik memutar dinamo yang akan menghasilkan al;iran listrik.
      Energi listrik dapat pula berubah bentuk menjadi energi lain, energi cahaya, atau dapat kembali menjadi energi mekanik dan dapat pula kembali menjadi energi kimia. Contohnya aliran listrik dapat memijarkan bola lampu yang menghasilkan cahaya. Dari aliran listrik pula dapat berubah menjadi energi kimia, yaitu dengan cara mengalirkan aliran listrik searah ke dalam zat-zat kimia, misalnya pembuatan Kalium klorat yang terdapat pada batu baterai.
C.    Perkembangan IPA dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia
1.      Perkembangan IPA dan Teknologi dalam Penyediaan Pangan, Sandang, Papan
a.      Penyediaan Pangan
             Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. Perkembangan IPA dan teknologi dalam penyadiaan pangan melahirkan panca tani yang merupakan program pemerintah meliputi varitas unggul, pupuk, pestisida, pola tanam dan pengairan. Varitas unggul merupakan pilihihan utama dari biji yang ubbul pula. Pupuk merupakan bahan makanan pokok dari tanaman. Beberapa macam pupuk misalnya, urea, Z.A, superfosfat, pupuk kandang, pupuk kompos dan sebagainya. Pemberian pupuk yang optimum akan memberikan hasil panen yang maksimum namun jangan sampai terlalu maksimum. sebab pemberian yang melebihi batas maksimum menyebbakan tanaman akan  menjadi kegemukan sehingga hasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan bahkan justru menurun drastis.
              Pestisida merupakan suatu bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama dan penyakit yang merusak tanaman sehubungan dengan usaha meningkatkan hasil produksi. Beberapa jenis pestisida yaitu, Insrktisida (pembunuh insekta= serangga), herbisida (pembunuh tumbuhan), Fungisida (pembunuh lumut dan jamur), dan masih banyak lagi. Diantara pestisida ini, yang banyak beredar di pasaran yaitu Insektisida dan klarifikasinya. Pola tanaman yang teratur, memepermudah pemeliharaan demikian juaga adanya bendungan atau waduk-wduk beserta saluran primer, sekunder, dan drainase yang memadai memberikan pengairan yang teratur pula, sehingga tanaman tumbuh dengan baik diharapkan memperoleh hasil panen yang diharapkan.
               Disamping Panca Usaha Tani dalam penyediaan bahan pangan, sumber hayati laut merupakan sumber protein dimana negara kita terdiri dari deretan pulau. Teknologi penjaringan dan teknologi up welling akan menjadi lebih mudah dalam penangkapan ikan. Teknologi dalam penyediaan protein. Disamping teknologi inseminasi, pembuatan protein dari hidrokarbon dan juga perkembangan teknologi IPA dan teknologi dapat dimungkinkan melimpahnya pangan bagi kita.
b.      Penyediaan Sandang
              sandang berarti pakaian. Sandang merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi setelah pangan (makanan). Setiap manusia pasti membutuhkan pakaian untuk malakukan aktifitas serta melindungi tubuh mereka.
                 Teknologi material dari perkembangan berbagai macam Polimer seperti serat-serat sintetis yang digunakan sebagai bahan pakaian seperti tetoron, daktor, poliester, tetrek dan sebagainya. Hal ini karena serat-serat sintetis dengan suatu katalisa yang cocok mempunyai sifat mekanik yang tinggi dan dapat diatur. Polimer termoplastik dapat dibuat lembaran-lembaran tergantung dari kebutuhan dan dapat dibuat untuk kulit sintetis sebagai bahan dasar untuk sepatu, sandal, tas dan sebagainya.
              Dalam hal perhiasan, perkembangan IPA dan teknologi telah dapat dibuat intan sintesis, berdasar dari struktur intan mengubah struktur heksagonal dari karbon grafit menjadi struktur tetragonal dari intan.
c.       Penyediaan Papan
                Salah satu kebututhan manusia adalah pemukiman untuk mengurangi kepadatan penduduk, kemajuan IPA dan teknologi telah membuka lahan untuk pemukiman. Pemukiman-pemukiman baru ini telah dipelajari agar sesuai dengn lingkungan hidupnya. Gedung-gedung bertingkat telah dijumpai disana-sini. Di amping itu, manusia akan berusaha memanfaatkan lautan dan antariksa sebasar-besarnya melalui pulau-pulau buatan disertai peternakan, perikanan, dan perkebunan laut dengan jangka panjang. Pemukiman dan antariksa kini tidak lagi dipandang mustahil.
2.      Peranan IPA dan teknologi dalam peningkatan kesehatan
              Kesehatan merupakan sesuatu yang paling berharga pada stiap  kehidupan manusia. Kesehatan meruapakan modal yang utama dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, maka sangat beruntung bagi orang-orang yang mengalami kondisi sehat.
              Kini segala penyakit dapat ditebak serta telah ditemukan obatnya akibat dari perkambangan IPA. Cangkok mata, cangkok jaunting, serta penggunaan perungut radioaktif yang menunjukan tempat-tempat sakit telah diketahui dan menjadi kenyataan. Dewasa ini dibidang teknik telah dirancang pembuatan orang buatan yaknni alat buatan manusia yang dapat ditanam dalam tubuh untuk mangganti terutama organ-organ vital manusia seperti jantung. Salah satu jenis bola katub jantung sebesar kalerang yang dikurung dengan kurungan mini dari baja dan lebih dari 100.000 orang Amerika menggunakan katub buatan seperti itu.
3.      Perkmbangan IPA dan Teknologi dalam Penyediaan Energi
           Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Dengan prkmbangan IPA dan teknologi proses pengilangan minyak dan pengam bilan biji dapat lebih fisien, sehingga produksinya maningkat. Suatu contoh bensin dari minyak bumi. Minyak bumi adalah hasil dari pelapukan dari laut. Pada proses penyulingan belum diperoses bensin yang memadai dan kualitasnya rendah.  Dengan perkembangan IPA dan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dilakuakan proses keretakan atau croking yaitu proses memanaskan bahan bertitik didih tinggi dibawah tekanan dengan mnggunakan katalisator, sehingga molekul-molekul besar pecah menjadi moleku-molekul yang lebih kecil dan proses reformasi yaitu proses dengan katalisator mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa aromatik. Dengan proses katalisator dan reformasi, diperoleh peningkatan bensin, baik kualitas maupun kuantitas.
4.      Perkembangan IPA dan Teknologi dalam Perkembangan Industri
           Perkembangan industri yang semula di Eopa kemudian menjalar ke Amerika dan sebagian di Asia maju dengan pesat, karena masyarakat menginginkan kesejahteraan ekonomi yang meningkat untuk kelangsungan hidup di masa depan sehingga timbulah revolusi industri yang pertama.
           Perkembangan industry berikutnya, sejalan dengan perkembangan IPA dan tekologi dengan ditemukannya transistor timbulah revolusi industri yang kedua yakni zaman kembali otomatis, kini mesin tidak lagi dijalankan oleh manusia melainkan manusialah yang memerintah mesin untuk bekerja memproduksi barang. Adapun pola perkembangan revolusi industri meliputi 3 tahap:
a.       Tahap I
 Selama 50-100 tahun sebelum Perang Dunia kedua sektor industri yang dipelopori teknolegi perkembangan dengen sangat pesat dalam pembuatan baja, jalan kreta api, penambangan batubara dan biji besi industri mobil, pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dalam beberapa hal juga terdapat perkembangan di bidang pertanian yang padat karya.
b.      Tahap II
 Sesudah Perang Dunia kedua lahirlah pola lain. Muncullah kini ravolusi hijau dibidang pertanian, industri kimia, elektrinoka, teknologi komputer, telekomunikasi, plastik, logam ringan seperti alumunium, aloys, pesawat pancar gas, teknologi nuklir berdasarkan fision, dirgantara dan lain-lain. Tahap ini memperlihatkan hubungan yang erat antara teknologi dan perkembangan guna sosialnya.
c.       Tahap III
           Dimasa mendatang bioteknologi akan menjadi sangat penting, orang sudah memengaruhi genetika dengan bio-enginering. Hal ini disebabkan oleh keharusan-keharusan yang muncul dari dari kebutuhan produksi, masalah tata linkungan dan kapasitas produksi.
 
 
Suatu program pembelajaran akan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan apabila direncanakan dengan baik. Tiga hal yang menjadi perhatian banyak pihak dalam kegiatan pembelajaran. materi apa yang akan diajarkan, bagaimana cara mengajarkan serta bagaimana cara mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif. Pertama, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dirancang untuk dapat menghasilkan lulusan yang kompeten memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan tiga hal pokok dalam pembelajaran. Kurikulum IPA pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi. Hal ini dikarenakan IPA memegang peranan penting sebagai dasar pengetahuan untuk mengungkap bagaimana fenomena alam terjadi. Dengan begitu, IPA menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai bagian dari pengetahuan yang harus dimiliki memasuki era informasi dan teknologi. IPA sekaligus memberi kontribusi besar bagi pengetahuan yang terkait dengan isu-isu global. Standar kompetensi IPA untuk lulusan SMP dirumuskan dengan mempertimbangkan standar kompetensi yang telah dikuasai lulusan sekolah
dasar dan juga tingkat perkembangan mental peserta didik SMP. Pengembangan kurikulum IPA merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta tuntutan desentralisasi. ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. IPA umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas,
yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi. Sehingga pengembangan kemampuan peserta didik dalam bidang IPA merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dunia memasuki era teknologi informasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pokok
pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisis, kimia dan biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan. Aspek fisis IPA memfokuskan diri pada benda tak hidup. Untuk aspek kimia, IPA mengkaji berbagai fenomena atau gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam semesta. Modernisasi yang dilakukan di Indonesia terkait dengan adanya perubahan kurikulum yang dominan terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994. selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang biasa dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) sampai akhirnya sekarang telah disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Perkembangan Kurikulum
Kurikulum sendiri memiliki pengertian sebagaimana dalam UU SPN No 20 Tahun 2003 pada bab I pasal I (Muhammad. Joko,2007:82) yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum dimulai sejak adanya kurikulum 1975 yang berpengaruh pada kurikulum 1984 dan 1994.

a. Kurikulum 1975
Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. sejak saat itu telah terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari singkat sekolah dasar hingga menengah. Pembaharuan kurikulum tersebut dilakukan untuk membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, menurut Jasin (1987), sudah dilakukan lima kali pembaharuan kurikulum. Pembaharuan tersebut adalah:
• Pembaharuan pertama kali dilakukan pada tahun 1947.
Pembaharuan tersebut dilakukan untuk mengganti seluruh sistem pendidikan kolonial Belanda. Pembaharuan yang pertama atau disebut dengan rencana pelajaran 1947 ini menekankan pada pembentukan karakter manusia.
• Pembaharuan yang kedua terjadi dengan keluarnya rencana pendidikan 1964. Pembaharuan kurikulum ini didasarkan pada usaha untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia di bidang ilmu alam (science) dan matematika.
• Pembaharuan yang ketiga terjadi karena dikeluarkannya kurikulum 1968. Pembaharuan ini terjadi bersamaan dengan beralihnya sistem pemerintahan dari orde lama ke orde baru. Keadaan tersebut menuntut adanya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang salah satunya adalah
pendidikan.
• Pembaharuan yang keempat terjadi seiring dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976/1977. Kurikulum ini ditandai dengan adanya usha yang sistematis dalam penyusunan kurikulum tersebut. Bahan-bahan yang bersifat empiris dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum ini.

b. Kurikulum 1984
Kurikulum ini manggantikan kurikulum 1975 yang didasarkan pada surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu.

c. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan yang seluruhnya beada ditanagn pusat dan daerah sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi, jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang harus menerima semua materi dan tanpa mempraktekannya.

d. Kurikulum 2004 (KBK)
KBK tidak ditetapkan dalam UU atau Peraturan Pemerintah. Alasan mengubah kurikulum 1994 menjadi KBK karena mutu pendidikan di Indonesia yang kurang baik dan banyak siswa yang tidak menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan, selain itu mereka dituntut untuk menghafal materi tanpa memahaminya sehingga apa yang telah diuji maka materi itu akan dengan mudah lupa. Oleh karena itu dengan mengubah kurikulum 1994 menjadi KBK diharapkan dapat menekankan kurikulum pada kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Menurut Paul (2007:43) kompetensi merupakan “kemampuan yang dapat berupa keterampilan, nilai hidup siswa yang mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak”. Secara umum KBK memiliki enam karakteristik menurut Muhammad Joko (2007:102) yaitu: “(1) system belajar dengan modul,(2) menggunakan keseluruhan sumber belajar, (3) pengalaman lapangan, (4) strategi individual personal, (5) kemudahan belajar dan (6) belajar tuntas”. Dalam kurikulum KBK ini sekolah diberi keleluasaan dalam menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Di samping itu kurikulum ini juga menuntut siswa untuk aktif dan diharapkan lulusan dari tingkat SMP siswa dapat berpikir logis, kritis dan inovatif serta dapat memecahkan masalah sesuai metode ilmiah.
e. Kurikulum 2006 (KTSP)
KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini disusun oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. Prinsipnya hampir sama dengan KBK. KTSP diberlakukan mulai tahun 2006/2007. Dalam kurikulum ini pemerintah hanya sebagai pengembang kompetensi sebagai standar isi dan kelulusan. Selanjutnya sekolah bebas menyusun kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah dan siswa didik. KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam UU republic Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan permen No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam KTSP pendekatan balajar berbasis kompetensi dan terjadi penataan materi, jam belajar dan struktur program. (Muhammad Joko, 2007:102). Perubahan urikulum harus beranjak pada kompetensi yang berdasar pada kebutuhan dimasyarakat. Harapannya dengan kurikulum terakhir yang lebih dikenal dengan KTSP lebih mudah diterapkan karena guru diberi kebebasan untuk mengembangkan kompetensi siswa. Keberhasilan pendidikan akan tergantung pada sekolah dan guru yang menerapkan kurikulum tersebut. Harapannya dapat meningkatkankualitas SDM.

2. Kurikulum IPA di Indonesia
Melihat dari kurikulum di atas maka kurikulum Pendidikan IPA di SMP telah dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi karena IPA sangat penting sebagai Ilmu Pengetahuan dan untuk mengembangkan teknologi. Kurikulum sebelum KTSP IPA di SMP diajarkan dengan memisahkan mata pelajaranm kedalam tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Dalam hal ini ketiga mata pelajaran ini hanya mencakup pada aspek IPA tanpa teknologi dan masyarakat. Padahal tujuan dari pembelajaran IPA bukan hanya pada konsep tetapi ketrampilan proses agar dapat berpikir ilmiah, rasional dan kritis. Sesuai dengan adanya isi materi yang kurang mengena pada teknologi maka ketiga aspek tersebut dirangkum dalam satu mata pelajaran yaitu pendidikan IPA terpadu yang saat ini telah diterapkan dalam kurikulum KTSP. Meminjam bahasanya Bentley dan Watts bahwa Pengajaran IPA dikembangkan berdasarkan persoalan atau tema IPA untuk dapat dikaji dari aspek kemampuan peserta didik yang mencakup aspek mengkomunikasikan konsep secara ilmiah, aspek pengembangan konsep dasar IPA, dan pengembangan kesadaran IPA dalam konteks ekonomi dan social . Konsep pembelajaran IPA tersebut berarti mengandung seluruh aspek yang berhubungan dengan pengetahuan untuk dapat menanggapi isu lokal, nasional, kawasan, dunia, sosial, ekonomi, lingkungan dan etika, serta menilai secara kritis perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi serta dampaknya. Agar peserta didik SMP dapat mempelajari IPA dengan benar, maka IPA harus dikenalkan secara utuh, baik menyangkut objek, persoalan, maupun tingkat organisasi dari benda-benda yang ada di dalam alam semesta. Dengan kata lain bahwa IPA sebagai mata pelajaran di SMP hendaknya diajarkan secara utuh atau terpadu, tidak dipisah-pisahkan antara biologi, fisika, kimia dan bumi antariksa. IPA di SMP diajarkan dengan pemisahan antara biologi, fisika dan kimia. Ketidak-utuhan konsep IPA dalam pembelajarannya sebagai ilmu yang mencakup aspek IPA, teknologi dan masyarakat, juga secara psikologis berat bagi peserta didik SMP. Pembelajaran IPA di SMP secara utuh mengajak peserta didiknya untuk mulai ke arah berpikir abstrak dengan mengenalkan IPA secara utuh dengan harapan muncul upaya penyelidikan-penyelidikan ilmiah. Menjadikan materi IPA di SMP secara terpadu seperti yang digariskan oleh Kurikulum KTSP semata untuk merespon pertanyaan kritis mengenai materi IPA sebelumnya yang hanya menekankan pada “subject matter oriented program”. Sehingga, materi IPA kurikulum KTSP untuk SMP didesain untuk menjawab persoalan-persoalan pada masalah-masalah global. Sayangnya, sistem pendidikan nasional secara nyata sampai saat ini belum melahirkan secara khusus guru IPA, melainkan menghasilkan guru biologi, kimia dan fisika. Untuk itulah IPA di SMP diajarkan secara terpisah sekaligus mengakomodasi keberadaan guru biologi dan fisika. Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi lebih alami dan situasi dunia nyata, serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran bermakna yang memungkinkan siswa menerapkan konsep-konsep IPA dan berpikir tingkat tinggi dan memungkinkan mendorong siswa peduli dan tanggap terhadap lingkungan dan budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar